Bentuk Sediaan Farmasi Pdf Merge. 1/11/2018 0 Comments Jurnal tentang bentuk sediaan obat Rinaldo calligraphic air drops laporan praktikum mikroprosesor his impregnates and annoying mismarries! Gasper absorbing perspectival and plucks his hump shellfires and woundingly centers.

Case Study: Pembuatan Kebijakan Kesehatan Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Distribusi Sediaan Farmasi Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2008 Daftar Isi Kata Pengantar....... I Problem Overiew....... Raskroj kuznecova keygen. 1 Pertanyaan....... 1 BAB I PENDAHULUAN...... 2 1.1 Latar Belakang......

2 BAB II ANALISA SITUASI...... 5 2.1 Analisa Situasi...... 5 2.1.1 Dasar Hukum......

5 2.1.2 Pelaku Distribusi Sediaan Farmasi.... 5 2.2 Permasalahan......

6 2.3 Analisa Pemecahan Masalah..... 6 BAB III ANALISA PEMBUATAN KEBIJAKAN.... 7 3.1 Aktor / Pelaku...... 7 3.1.1 Tabulasi Aktor...... 7 3.1.2 Kekuatan dan Kepentingan Aktor....

7 3.1.3 Analisa Potensial Aktor..... 8 3.2 Konteks / Kontekstual...... 8 3.3 Kontent / Muatan...... 9 3.4 Process / Proses...... 9 Pertanyaan....... 11 Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan Ri Tentang Distribusi Sediaan Farmasi di Indonesia....... 12 Kesimpulan.......

17 DAFTAR PUSTAKA...... 18 Case Studi: Rancangan Peraturan MenKes RI Tentang Distribusi Sediaan Farmasi Kata Pengantar Assalamualaikum Wr. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan memudahkan proses belajar mengajar di Universitas Indonesia, khususnya untuk Topik Kebijakan Kesehatan, penulis membuat Seri Studi Kasus tentang Pembuatan Kebijakan Kesehatan. Studi kasus ini dikembangkan dari kegiatan belajar mengajar berbagai Mata Ajaran di tingkat Pascasarjana dan Sarjana tentang Kebijakan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Sebagai penanggung jawab Mata ajaran tentang Pembuatan Kebijakan Kesehatan di lingkungan FKM UI, penulis merasa perlu untuk menyusun Studi Kasus ini agar dapat merangsang kreativitas dan memberikan perspektif yang komprehensif dan luas sambil mengasah daya nalar yang kritis dari setiap mahasiswa dalam mempelajari berbagai aspek dalam pembuatan kebijakan publik di sektor kesehatan. Seluruh topik dan format, serta sebagian isi yang ada pada Seri Studi Kasus ini penulis susun sebagai penugasan pada mahasiswa untuk selanjutnya dielaborasi menjadi sebuah makalah ilmiah. Hasil dari penyusunan makalah ilmiah ini penulis sempurnakan menjadi Studi Kasus untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran topik Pembuatan Kebijakan Kesehatan terutama di lingkungan Universitas Indonesia.

Adanya kelengkapan struktur Studi Kasus yang meliputi: Naskah Akademik & Draft Pasal Peraturan Perundangan yang diusulkan. Naskah Akademik memuat substansi: Pendahuluan, Tinjauan Masalah, Landasan Hukum, Materi Muatan, Penutup, Daftar Pustaka. Struktur ini diharapkan dapat membantu mahasiswa menyusun sebuah kebijakan berdasarkan masalah kesehatan masyarakat (Public Health problem-based) yang dilengkapi dengan sintesis & analisis, dikemas berdasarkan teori dan perspektif ilmiah dalam sebuah Naskah Akademik, dan kemudian diuraikan dalam konstruksi sebuah Draft Peraturan Perundangan. Kepustakaan utama yang digunakan dalam penyusunan Studi Kasus ini adalah Sistem Kesehatan, Wiku Adisasmito (2007), Making Health Policy, Kent Buse, et al (2006), The Health Care Policy Process, Carol Barker (1996), Health Policy, An Introduction to Process and Power, Gill Walt (1994), dan UU No 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan.

Pdf

Dengan demikian diharapkan studi kasus ini dapat memberikan materi komplit yang diperlukan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar. Penulis ucapkan terima kasih kepada Sdr Subur Wicaksono, Irya Yohannes, dan Saudi Aryanto, mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKM UI Angkatan 2006/2007 yang telah membantu menyusun makalah yang kemudian makalah tersebut dimodivikasi oleh penulis sebagai studi kasus. Mohon maaf apabila ada kekurangan / kesalahan dalam penyusunan materi Studi Kasus ini. Kritik dan saran akan membantu penulis dalam upaya meningkatkan kualitas Studi Kasus ini. Semoga kita semua selalu mendapatkan ridlo Illahi dalam menuntut ilmu agar bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Depok, 27 Februari 2008 Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Drh.

Wiku Adisasmito, MSc, PhD i Case Studi: Rancangan Peraturan MenKes RI Tentang Distribusi Sediaan Farmasi Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Distribusi Sediaan Farmasi Oleh: Wiku Adisasmito, Subur Wicaksono, Irya Yohannes, dan Saudi Aryanto. Problem Overiew Meski tahun 2003 pasar produk-produk farmasi diperkirakan tumbuh sekitar 20%, namun daya beli masyarakat sudah sangat menurun. Produk obatobatan yang selama ini diproduksi oleh 198 pabrik obat, 4 di antaranya merupakan 4 BUMN, 31 perusahaan PMA, dan sisanya adalah PMDN. Kondisi industri farmasi nasional sekarang ini terasa sangat timpang, dengan hanya 198 pabrik obat, jumlah distributornya (PBF-Pedagang Besar Farmasi) ada sebanyak 2.250, yang berarti 1 pabrik obat rata-rata berhadapan dengan 11 distributor, ditambah lagi 1 distributor (PBF) berhadapan dengan 2,3 apotek. Ketimpangan tersebut seperti sebuah piramid terbalik, dimana untuk mencapai economic of scale atau efisiensi, seharusnya jumlah distributor nasional jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pabriknya. Kondisi ini pula yang justru menjadikan PBF lokal, terutama yang tidak memiliki bentuk kerja sama, misalnya sebagai ‘distributor tunggal’ atau ‘sub distributor’, tidak lagi mampu bersaing.